Minggu, 15 Desember 2013

Makalah Respirasi

TUGAS MANDIRI
BIOLOGI UMUM





Disusun Oleh :
                                                      Nama         : Masita Imamsari
                                                      NRP          : 1513100041


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 SURABAYA
2013
Metabolisme
Salah satu ciri makhluk hidup adalah metabolisme. Metabolisme berasal dari kata Yunani metabole yang berarti berubah. Sehingga Metabolisme dapat diartikan sebagai sifat emergen kehidupan yang muncul dari interaksi antara berbagai macam molekul dalam lingkungan sel yang sama yang dapat menimbulkan reaksi kimia yang dapat berupa membutuhkan energi (anabolisme) atau menghasilkan energi (katabolisme).
Anabolisme
Anabolisme adalah proses penyusunan atau sintesis molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang lebih kompleks dengan proses yang bertahap. Energi yang dibutuhkan dalam reaksi ini dapat berasal dari cahaya (fotosintesis) dan energi kimia (kemosintesis).
Terdapat tiga tahapan dalam metabolisme. Pertama, produksi molekul sederhana seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan monomer-monomer tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
Senyawa kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa organik atau senyawa hidrokarbon. Organisme autotrof, seperti tumbuhan dan protista yang memiliki klorofil (Euglena) dapat membentuk molekul organik kompleks. Di lain pihak, organisme heterotrof seperti manusia, hewan, dan protista tanpa klorofil tidak dapat menyusun senyawa organik untuk kebutuhannya sendiri. Menurut kemampuan sintesisnya, organisme yang dapat menyintesis senyawa organik menggunakan energi cahaya disebut fotoautotrof, sementara itu yang menggunakan energi kimia disebut kemoautotrof.

Fotosintesis
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air dan karbondioksida) menggunakan sumber energi berupa cahaya (foton). Proses fotosintesis berlangsung dalam organel sel yang disebut kloroplas yang terletak pada daun.


Gambar 1. Skema fotosintesis.

Gambar 2. Lokasi fotosintesis pada tumbuhan.

Warna hijau pada daun berasal dari klorofil, yaitu pigmen hijau yang terdapat dalam kloroplas. Pigmen ini dapat menyerap energi cahaya untuk melakukan sintesis di dalam kloroplas yang terdapat dalam sel mesofil (jaringan di interior daun).
Sel kloroplas terdiri dari membran ganda yang berisi cairan yang disebut stroma. Kantung-kantung membran yang saling berhubungan disebut tilakoid, sedangkan tumpukan tilakoid membentuk grana.
Kegiatan fotosintesis terdiri dari dua reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap (siklus Calvin).
a.      Reaksi Terang
Reaksi terang merupakan tahapan reaksi kimia yang merubah energi cahaya menjadi energi kimia yang terjadi di grana. Terdapat dua langkah dalam reaksi ini, yaitu fotosistem I (reaksi terang siklik) dan fotosistem II (reaksi terang non siklik).


Gambar 3. Proses reaksi terang.
Reaksi ini dimulai dari cahaya matahari yang mengenai dan memecah molekul air (proses fotolisis) sehingga elektron dan ion Hidrogen. tereksitasi dari molekul air dan menghasilkan produk sampingan O2 Reaksinya adalah sebagai berikut :     
H2O                    e- + O2 + H+
Elektron yang tereksitasi ini ditangakap oleh fotosistem II (P680) kemudian diteruskan ke pleoplytin, plastoquinon, sitokrom, dan plastosianin. Energi yang terlepas ketika elektron berpindah ditangkap untuk membentuk ATP, kemudian diteruskan ke penerima terakhir yaitu fotosistem II (P700) (reaksi terang non siklik).
Pada saat yang bersamaan, P700 yang menyerap energi cahaya, fotonnya tereksitasi. Elektron yang dilepas kemudian ditangkap oleh ferodoksin dan dikembalikan ke sitokrom untuk membentuk ATP kembali hingga cukup untuk melakukan reaksi gelap. Setelah itu, elektron yang tersisa bersama ion H+ mereduksi NADP+ menjadi NADPH. Jadi energi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH yang digunakan selanjutnya dalam reaksi gelap (siklus Calvin).

b.      Reaksi Gelap (siklus Calvin)
Reaksi gelap  merupakan tahapan fotosintesis yang menggunakan energi kimia hasil dari reaksi terang untuk mengubah CO2 menjadi gula (glukosa, maltosa, fruktosa, amilum) di stroma. Hasil akhir dari proses ini adalah gliseraldehid 3-fosfat (G3P).


Gambar 4. Proses reaksi gelap.

1.         Pengikatan (Fiksasi) CO2
CO2 diikat oleh senyawa C-5 yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) untuk membentuk senyawa C-6. Kemudian senyawa C-6 ini kemudian dipecah menjadi dua senyawa gliserat 3-fosfat (PGA). Enzim yang mengkatalis reaksi ini disebut RuBisCo (ribulosa 1.5 bifosfat karboksilase).

2.         Reduksi
Selanjutnya, setiap senyawa PGA difosforilasi oleh ATP dengan bantuan enzim fosfogliserat kinase untuk membentuk 1,3-bifosfogliserat dan ADP. Senyawa ini kemudian diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat atau G3P dengan menambahkan 2 elektron dan 2 NADPH. NADPH diubah menjadi NADP+. Siklus ini harus berjalan tiga kali sehingga membentuk 6 molekul G3P. Siklus reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P).

3.         Pembentukan RuBP
Pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) digunakan untuk mengikat CO2. Pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) dari 5 senyawa G3P membutuhkan 3 ATP. Siklus reaksinya berjalan 3 kali, dan kembali regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa maka dibutuhkan sebanyak 6 kali siklus (siklus Calvin) dengan menangkap sebanyak 6 molekul 6CO2, reaksinya sebagai berikut.
6CO2 + 6H2O                 C6H12O6 + 6O2


Daftar Pustaka

Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta. Erlangga.

Wirahandikusumah, Muhamad. 1985. Biokimia : Metabolisme energi, Karbohidrat dan Lipid. Bandung. ITB Bandung.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar